Di era digital yang penuh ancaman keamanan dan kebocoran data, melindungi informasi pribadi menjadi sangat penting. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menjaga kerahasiaan data adalah wipe data. Namun, tidak sedikit orang yang belum memahami apa itu sebenarnya wipe data dan bagaimana fungsinya dalam menjaga keamanan, terutama jika dikombinasikan dengan teknologi lain seperti VPN.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai pengertian wipe data, cara kerjanya, serta bagaimana penggunaannya bisa dikombinasikan dengan VPN untuk perlindungan data yang maksimal.
Apa Itu Wipe Data?
Wipe data adalah proses menghapus data secara permanen dari perangkat penyimpanan seperti hard disk, SSD, flash drive, atau perangkat mobile. Berbeda dengan proses "delete" biasa yang hanya menghapus referensi file, wipe data menimpa seluruh isi penyimpanan dengan data acak sehingga tidak bisa dipulihkan lagi menggunakan software recovery.
Proses ini penting untuk memastikan bahwa informasi pribadi atau sensitif tidak dapat diakses oleh pihak lain setelah perangkat dijual, disumbangkan, atau dibuang.
Mengapa Wipe Data Penting?
Wipe data berguna untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang telah tersimpan di perangkat, terutama ketika:
-
Menjual atau memberikan perangkat lama
-
Mengganti perangkat kerja di lingkungan perusahaan
-
Menghapus data sensitif pelanggan atau karyawan
-
Menjaga privasi setelah menggunakan komputer publik
Tanpa melakukan wipe data, file seperti foto, email, data keuangan, dan informasi login masih bisa direstorasi oleh pihak yang memiliki niat jahat.
Perbedaan Wipe Data dan Factory Reset
Meskipun serupa, wipe data berbeda dengan factory reset. Factory reset hanya mengembalikan perangkat ke pengaturan pabrik dan tidak benar-benar menghapus data secara permanen. Wipe data, di sisi lain, melakukan proses penimpaan berulang agar data benar-benar hilang dan tidak bisa dikembalikan.
Metode Wipe yang Banyak Digunakan
Beberapa metode wipe data yang umum digunakan:
-
Single-pass overwrite: Menimpa seluruh data satu kali dengan angka acak atau nol.
-
DoD 5220.22-M: Standar militer AS dengan tiga kali proses penimpaan.
-
Gutmann Method: Menimpa data hingga 35 kali, ideal untuk informasi yang sangat sensitif.
Tools untuk Wipe Data
Berikut beberapa software yang bisa digunakan:
-
DBAN (Darik’s Boot and Nuke): Gratis dan efektif untuk hard drive.
-
CCleaner: Mempunyai fitur “Drive Wiper”.
-
Eraser: Program open-source untuk menghapus file tertentu secara aman.
-
Secure Erase: Khusus untuk SSD yang mendukung perintah ATA Secure Erase.
VPN dan Wipe Data
Selain melakukan wipe data, penggunaan VPN (Virtual Private Network) juga sangat penting dalam menjaga keamanan data saat online. VPN adalah layanan yang mengenkripsi koneksi internet Anda dan menyembunyikan alamat IP, sehingga aktivitas online tidak bisa dilacak oleh pihak ketiga seperti hacker, ISP, atau bahkan pemerintah.
VPN sangat berguna saat:
-
Mengakses internet melalui WiFi publik
-
Menghindari pelacakan iklan atau pencurian data
-
Melindungi transfer data penting saat bekerja remote
-
Mengakses konten atau situs yang dibatasi secara geografis
Dengan menggunakan VPN, risiko pencurian data saat browsing bisa diminimalisir. Namun, ketika perangkat akan dijual atau dibuang, VPN saja tidak cukup—di sinilah wipe data mengambil peran penting untuk membersihkan sisa data di perangkat.
Cara Aman Melakukan Wipe Data di Perangkat Mobile
-
Aktifkan enkripsi (jika belum diaktifkan).
-
Lakukan factory reset.
-
Isi memori dengan file dummy, lalu reset kembali.
Langkah ini akan mengurangi kemungkinan pemulihan data oleh software pihak ketiga.
Kesimpulan
Wipe data adalah proses penting dalam menjaga keamanan data, terutama saat Anda akan melepaskan perangkat yang sebelumnya digunakan. Meski VPN mampu menjaga privasi saat online, wipe data memberikan perlindungan maksimal setelah perangkat tidak digunakan lagi. Dengan menggabungkan dua metode ini—VPN untuk keamanan koneksi dan wipe data untuk perlindungan data lokal—Anda dapat menjaga privasi digital secara menyeluruh.